penampakan dan kekosongan

 Pada saat batin tercerahkan, akan melampaui penampakan dan kekosongan. Hanya ketika pencerahan batin terjadi, ketika engkau dipenuhi dengan cahaya batin, (engkau akan melampaui penampakan dan kekosongan).

Cahaya ada di sana tetapi engkau melemparkannya ke luar. Cahaya itu bergerak sesuai dengan gerak keinginanmu. Keinginan adalah fokusnya, cahaya itu terus bergerak (mengikuti keinginan).


dunia itu adalah proyeksi dan kreasimu
by.avestharudi




Jika engkau terlalu kecanduan kekayaan, seluruh keberadaanmu berfokus pada kekayaan. Engkau hanya melihat uang, tidak ada yang lain. Bahkan jika engkau bertemu seseorang, engkau tidak melihat orangnya, engkau melihat uangnya. Jika orang tersebut miskin, tidak ada jejak memori yang tertinggal di pikiranmu; jika dia kaya maka jejak memorinya tertinggal. Jika dia sangat sangat kaya maka engkau akan mengingatnya, ingatan tentang dia akan terbentuk.

Engkau melihat apa pun yang kau inginkan. Keinginanmu adalah visimu, cahayamu selalu berfokus pada keinginanmu. Ketika cahaya ini berubah dengan bergerak ke dalam, ada iluminasi. Engkau dipenuhi dengan cahaya. Engkau menjadi sebuah rumah dengan lampu di dalamnya, engkau tidak lagi gelap di dalam.
Pada saat batin tercerahkan, akan melampaui penampakan dan kekosongan
Tiba-tiba engkau melampaui penampakan dan kekosongan. Maka tidak ada yang hanya penampakan dan tidak ada yang hanya kekosongan. Semuanya dipenuhi dengan yang ilahi. Semuanya penuh, dipenuhi dengan yang ilahi. Setiap pohon, setiap sungai, setiap lautan - dipenuhi dengan yang ilahi. Kemudian Tuhan ada di mana-mana. Engkau dapat menyebutnya kebenaran, atau apa pun yang kau suka, Yang Sejati ada di mana-mana.
Ketika dirimu adalah yang sejati, dunia ini nyata; ketika engkau hidup dalam keinginan yang tidak nyata, engkau menciptakan dunia penampakan. Apapun dirimu adalah duniamu. Ada dunia sebanyak jumlah manusia karena setiap orang hidup di dunianya sendiri, setiap orang menciptakan dunianya sendiri di sekelilingnya. Dunia itu adalah proyeksi dan kreasimu.
Perubahan penampakan yang terjadi di kekosongan, kita sebut nyata karena ketidaktahuan kita.
Karena ketidaktahuan kita, perubahan yang terjadi di dunia yang kosong nampak nyata.
Engkau mengatakan seseorang itu sudah tua, engkau mengira usia tua itu nyata karena engkau tidak tahu kebenarannya.
Kalau engkau tahu kebenarannya, tidak ada yang muda dan tidak ada yang tua dan tidak ada anak. Batin tidak berumur, hanya bentuk luarnya saja yang berubah.
Pakaianku sudah tua. Apakah engkau akan menyebutku tua karena pakaianku sudah tua? Pakaianku baru jadi dari penjahit, maukah engkau menyebutku muda karena pakaianku masih baru? Tubuh tidak lain hanyalah pakaian. Engkau menyebut seseorang tua, dan seseorang muda, dan seseorang masih anak-anak - karena tubuh? karena bentuknya yang terus berubah? Yang sudah tahu, mereka bilang realitas itu tak tergoyahkan, tak bergerak, tak bisa bergerak. Hanya pakaian yang terus berganti.
Ramakrishna meninggal. Tepat sebelum kematiannya, dokter berkata, "Sekarang dia tidak dapat bertahan hidup,"
Istri Ramakrishna, Sharda, mulai menangis. Dan inilah kata-kata terakhir Ramakrisna. Dia berkata, "Jangan menangis, karena aku tidak akan mati. Apa yang dikatakan dokter hanya berlaku untuk pakaian."
Dia meninggal karena kanker, dan Ramakrishna berkata, "Sejauh yang ku tahu tidak ada kanker dalam diriku. Kanker hanya berlaku untuk pakaian. Jadi ingat, ketika dokter mengatakan bahwa aku sudah mati, jangan percaya. Percayalah, aku akan terus hidup."
Dan Sharda adalah satu-satunya janda di sepanjang sejarah India, yang tidak pernah menjadi janda. Para janda India, ketika suaminya meninggal, harus mengubah cara hidup dan gaya mereka. Mereka tidak dapat menggunakan pakaian berwarna, karena warna telah hilang dari kehidupan mereka. Mereka tidak bisa menggunakan perhiasan, karena untuk siapa perhiasan itu dipakai?
Tapi Sharda melanjutkan hal yang sama seperti saat Ramakrishna masih hidup. Dan orang-orang mengira dia sudah gila. Mereka datang dan berkata, "Buang perhiasanmu, terutama gelangnya. Hancurkan perhiasan itu! Engkau seorang janda."
Sharda tertawa dan berkata, "Aku harus mempercayaimu atau mempercayai Ramakrishna? Karena DIA berkata, 'Hanya pakaian yang akan mati, bukan aku.' Dan aku menikah dengannya, bukan dengan pakaiannya. Jadi aku harus mendengarkanmu atau mendengarkan Ramakrishna?"
Dia mendengarkan Ramakrishna dan dia tetap menikah (dengan Ramakhrisna) sampai saat terakhirnya. Dia hidup dalam ekstasi seperti itu, karena kalimat terakhir Ramakhrisna telah mentransformasikannya. Dia menjadi sadar akan yang sejati dan tubuh bukanlah yang sejati.
Dia melanjutkan cara hidupnya yang lama. Ini akan terlihat gila, karena di dunia orang gila ini di mana pakaian dianggap nyata, seseorang yang berperilaku dengan cara yang kontradiktif pasti akan terlihat gila.
Sharda akan menyiapkan tempat tidur setiap malam, dia akan pergi ke kamar Ramakrishna dan berkata, "Paramhansdev, ayolah, sekarang waktunya engkau tidur." Tidak ada seorang pun. Dia akan menyiapkan makanan, bernyanyi, dengan gembira seperti yang selalu dia lakukan. Kemudian dia akan pergi dan memanggil Ramakrishna: "Ayo, Paramhansdev, makananmu sudah siap."
Dia pasti tahu sesuatu. Dia melakukan hal ini bukan untuk satu hari, tetapi selama bertahun-tahun. Pesan sederhana dari Ramakrishna, "Hanya pakaian yang akan mati, bukan aku", mentransformasi Sharda menjadi wanita suci. Dia menjadi, dalam dirinya sendiri, manusia yang tercerahkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2 Aksi Babi ngepet Di Jaman Modern perlu anda kenali

Mensos Dorong ”Command Center” Tingkatkan Respon Cepat dan Berikan Layanan Terintegrasi Berbagai Masalah Sosial