antara pikiran dan hati

 


pertanyaan:
Aku mendengar engkau berkata bahwa kita semua adalah daun pada pohon yang sama. Dan bahwa pencerahan hanya mungkin kita capai ketika kita benar-benar merasakan kebersamaan itu. Di sisi lain aku mendengar engkau mengatakan bahwa seorang individu bisa memenuhi keberadaannya dalam kesendirian yang dalam.
Aku merasa keduanya benar tetapi aku belum bisa memahaminya. Tolong jelaskan.
Jawaban :
Keduanya benar, tetapi tampaknya bertentangan, karenanya engkau kebingungan. Di satu sisi aku mengatakan bahwa ketika engkau menyatu dengan keberadaan, engkau mencapai realisasi; menjadi satu dengan keberadaan berarti engkau menghilang, engkau tidak ada lagi. Dan di sisi lain aku memberitahumu untuk menjadi diri sendiri, menampakkan wajah aslimu secara otentik; hanya dengan begitu engkau dapat mengalami realisasi.





Aku bisa melihat dilemamu. Engkau merasa keduanya benar. Bagus, itu penting untuk diingat: bahwa engkau merasa keduanya benar, tetapi pikiranmu tidak yakin, pemikiranmu tidak yakin. Dalam pemikiranmu timbul pertanyaan: Bagaimana keduanya bisa benar?
Pikiran berfungsi dengan cara seperti ini: apakah ini yang benar atau kebalikannya yang benar. Keduanya tidak mungkin benar bersama-sama, menurut pikiran, logika dan rasionalitasnya.
Jika pikiran adalah salah satu/atau, maka hati adalah keduanya/dan. Hati tidak memiliki logika, tetapi kepekaan akan persepsi. Hati dapat melihat bahwa bukan hanya keduanya dapat benar bersama-sama, tetapi hati juga paham bahwa sebenarnya mereka bukan dua hal yang berlawanan. Itu hanya satu fenomena, dilihat dari dua aspek yang berbeda. Dan sebenarnya ada lebih dari dua aspek audut pandang. Itulah mengapa aku mengatakan "keduanya/dan."
Hati selalu benar jika ada pertanyaan memilih antara pikiran dan hati, karena pikiran adalah ciptaan masyarakat. Pikiran telah dididik, diberikan kepadamu oleh masyarakat, bukan oleh keberadaan.
Hati tidak tercemar. Hati adalah keberadaan murni. Oleh karena itu hati memiliki kepekaan. Lihatlah dari sudut pandang hati, dan kontradiksi mulai mencair seperti es.
*Dalam ajaran Kristen/Katolik, Judas adalah salah satu murid Yesus yang berkhianat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2 Aksi Babi ngepet Di Jaman Modern perlu anda kenali

Mensos Dorong ”Command Center” Tingkatkan Respon Cepat dan Berikan Layanan Terintegrasi Berbagai Masalah Sosial

penampakan dan kekosongan